kamu inget mention pertama kamu yang nanggepin aku minta follback?
tepat saat itu aku udah percaya sama kamu
aku udah nunjuk kamu untuk jadi orang yang bakalan ada buat aku.
kamu inget aku minta kamu bacain isi buku? bukan isi buku ding, bacain perintah tugas.. inget gak? bawel banget ya aku hihihi tapi itu satu cara buat kamu tahu siapa aku dan gimana sifat aku kok, biar bisa di ngertiin, kalo kamu beneran jadi "temen" .
vn tugas lewat, beralih ke vn pertama yang isinya kamu nyanyi, dan sumpah itu bikin ngakak banget. nyanyinya khas banget, khas ancurnya hahaha :p tapi thanks banget, vn itu masih aku simpen dan selalu aku dengerin kalo aku lagi galau, bahkan lagi nangis.
masih inget lagu? lagu yang aku suruh kamu dengerin dari awal ampe akhir, itu juga masih aku dengerin.
cerita pertama aku ceritain ke kamu, tujuannya cuma satu, supaya kamu tahu, supaya kamu bisa memposisikan diri kamu dengan baik. supaya kamu, menjadi salah satu pendengar setia, setelah dua orang yang selalu ada. tahu mereka kan? ngebandingin? nggak, aku cuma mau kamu "sama" kayak mereka kok.
kamu mulai ngedengerin semua masalah, kamu mulai ngebantuin nyari solusi, kamu yang mulai selalu nemenin, kamu yang selalu ngejadiin diri kamu itu tempat buat aku numpahin semua tangis yang aku keluarin.
kamu beda dari mereka.
kamu tahu gimana kamu harus memposisikan diri kamu
kamu tahu apa yang seharusnya kamu lakuin
tanpa nanya "kenapa"
tanpa nanya "ada apa"
kamu langsung bersikap, seolah-olah kamu tahu, seolah-olah kamu ngerti, padahal, satu kalimat yang ngewakilin alasan dari apa yang aku tangisin aja belum kamu dengar.
itulah perbedaan kamu sama mereka.
sikap kamu?
egois. banget malah. tapi? aku masih tetep ada buat kamu, masih tetep di posisi awal aku waktu aku nunjuk kamu. masih setia dengerin kamu, dan bakalan tetep selalu ada buat kamu.
bukan. bukan karna semua "kebaikan" yang mungkin kamu pikir itu yang mengikat .
cerita? rahasia? bukan. bukan itu juga yang buat aku tetep di posisi ini.
kamu tahu apa yang aku maksud, krna kamu sama "mereka", itu sama. sama-sama punya alasan tersendiri yang bakalan selalu buat aku nggak bisa berkutik untuk pergi ke tempat lain.
nangis loh ngetik ini, gatau kenapa bisa.
Friday, November 22, 2013
Saturday, November 16, 2013
pernah?
Kamu pernah bicara dalam
keheningan?
Kamu pernah mengeluarkan
beribu kata terbungkus kalimat yang tertata dengan penuh harap, namun percuma?
Tak ada satupun yang mendengar semua yang kamu keluarkan..
Kamu pernah sesak hingga tak
mampu lagi berucap?
Kamu pernah melakukan semua
yang kamu anggap akan membahagiakan orang yang begitu kamu sayangi, namun
semuanya sia-sia?
Kamu pernah menyenangkan
namun tak pernah merasakannya dari orang yang kamu berlakukan seperti itu?
Sesak? Se-sesak ketika kamu
mengharapkan semua yang kamu anggap adalah kebahagiaanmu namun tak pernah
menjadi satu kenyataan? atau bahkan kamu belum pernah merasakannya? Belum
pernah meneteskan air mata hanya karena beberapa alasan dari semua kalimat yang
menjadi dasar semua pertanyaan? Semoga airmata kamu tidak sebodoh airmata ini
Kamu mungkin hanya menganggap
semuanya lucu
Semuanya hanya hal konyol
Hal yang dengan mudahnya kamu
tertawai
Apa pernah kamu memikirkan
apa yang tersirat dari semua itu?
Apa pernah kamu sedikit
memikirkan bagaimana rasa di balik semua hal yang kamu tertawai?
Lakukanlah sampai kamu tahu,
Lakukanlah sampai kamu
mengerti,
Semua yang kamu tertawai,
adalah semua yang membuat air mata membasahi pipi..
untuk siapa?
Kamu pernah tahu rasanya
menunggu?
Menunggu kabar yang tak tentu
Menunggu satu pesan singkat
yang biasanya kamu kirim ketika matahari mulai menampakkan sinarnya, pesan yang
hanya berisikan "hallo" atau "selamat pagi" atau
"assalamualaikum" kamu tahu? Pesan itulah senyumanku
Tapi sekarang? Kamu membawa
senyumanku, kamu lupa dimana kamu terakhir berdiri? Kamu lupa kemana kamu harus
kembali? Aku. Iya, aku. Aku adalah pelabuhanmu, dan tempat dimana senyumanku
harus terukir kembali, dan kamu adalah pelukisnya.
Kembalilah, hey.
Aku masih duduk hingga aku
lupa, aku masih bernafas atau tidak, hanya untuk menunggu kamu pulang membawa
senyumanku :)
Kamu pergi tanpa izinn, sama
seperti ketika kamu hadir dengan nyata dalam kehidupan.
Kamu curang!
Ketika aku pergi, aku begitu
merindukanmu. Tetapi, ketika kamu yang pergi? Apa kamu merindukanku? Seperti
rindu yang selalu aku simpan rapat dalam senyum hambarku? Ah, aku rasa rindumu
tidak akan pernah sebesar rinduku ketika jarak itu terbentang luas.
Kamu pergi tanpa rindu?
Itukah alasan kenapa kamu belum juga pulang? Pulang dalam pelukanku :")
Kamu dimana? Kabarmu tak
kunjung datang. Menyebalkan. Masih saja aku terus menunggu semuanya kembali.
Kamu jahat! Kamu sama sekali
tidak menghubungiku.
Satu minggu sudah, semua begitu
hambar.
Sepi, sunyi, ahh, semua
terasa begitu menyiksa!
Kamu kemana? Pergi tanpa
berpamit denganku.
Dengan siapa? Apa kamu telah
bersama orang lain? Tak apa bagiku, asal semuanya jelas, jangan sampai kamu
sembunyi di balik semua ketidaktahuanku, menyakitkan! Kamu tahu?
Ahh, aku rindu kamu, bodoh!
Aku rasa, aku yang terlalu
bodoh, sudah tahu kamu tak akan pernah memberi kabar untukku, untuk wanita yang
masih sangat mencintaimu ini, tapi masih saja aku dan wanita ini menunggumu,
kami terlalu bodoh atau terlalu gila? Entahlah, yang aku tahu hanyalah bahwa
aku terlalu mencintaimu dan membawamu masuk ke dasar hati yang terlalu dalam :)
kamu datang membawa Cinta
Kamu datang membawa cinta
Kamu datang membawa kasih
sayangmu
Mencintai aku dengan tulus,
tanpa mengenal bagaimana latar kehidupanku
Menyayangi aku dengan
kesucian hatimu, tanpa melihat bagaimana aku sebelumnya
Kamu salah? Atau aku yang
salah?
Aku mencintaimu dengan cara
bagaimana kamu mencintaiku
Aku menyayangimu melebihi
batas kasih sayangmu terhadap aku; aku yang candu dengan keseharianku yang aku
lewati bersamamu
Sekarang kamu pergi
Kamu ucapkan salam perpisahan
Kamu ucapkan kata benci
Kamu ucapkan bahwa rasa tak
lagi sama
Apa kamu melihatku?
Apa kamu menerawang jauh ke
dasar hati yang terdalam?
Apa kamu merasakan?
Ada luka yang tersirat, ada
sepercik harapan yang pupus, ada perih yang kamu tancapkan
kamu pergi membuat luka
Kamu yang terbiasa melukiskan
senyuman, kini berhasil melukis air mata
Membuat semuanya hancur
Membuat semuanya sirna
kamu tahu?
Aku rindu kekhawatiran kamu,
ketika aku tak tahu arah
Aku rindu ketakutan kamu,
ketika aku berjalan di jalan yang salah
Aku rindu, aku rindu semua
kata manismu, sapaan di setiap pagimu, ucapan di setiap malammu
Aku rindu semua tentang kamu,
aku rindu kita..
Kita yang telah usai
Kita yang akan membiasakan
berjarak
Kita yang tanpa harapan untuk
kembali bersatu
Terimakasih untuk kamu, aku
masih mencintaimu..
kekhawatiran untukmu
Kamu dimana? Saat air mata
ini jatuh tak terkira
Kamu dimana? Saat hati ini
membutuhkan hati yang lain hanya untuk ikut merasakan rasa sesak yang begitu
menyengat
Kamu dimana? Saat semua tak
dapat tertahankan, saat semua tak dapat terlukiskan
Kamu dimana? Kamu yang
terbiasa ada tanpa sebuah permintaan yang tulus
Kamu dimana? Kamu yang
terbiasa hadir memberi berbagai macam jalan untuk sebuah canda dan tawa
Kamu dimana? Kamu yang
terbiasa membawa kedua bahumu dan menghangatkan hati dengan pelukanmu yang
begitu menegarkan
Mata ini terlalu lelah untuk
terbuka dan menatap apa yang terjadi..
Kekhawatiran yang terus
menjadi kebiasaan rasa.
Sampai kapan? Entahlah.
Jangan pernah kamu untaikan
maaf untuk semua keadaan dari dasar alasan mengapa kekhawatiran itu ada.
Tetapi, berjanjilah untuk menghilangkannya.
Kamu pernah merasa khawatir?
Kamu pernah merasa peduli?
Kamu tau rasanya khawatir?
Kamu tau rasanya peduli yang
di acuhkan?
Kamu tau rasanya khawatir
tapi tidak di hargai oleh orang yang kamu khawatirkan?
Kamu tau rasanya bicara pada
diam?
Kamu tau dan kenal air mata,
bukan?
Kamu pernah menangisi alasan
dari semua pertanyaan itu?
Kamu tau, kamu pernah. Pasti.
Dan semoga dimengerti oleh
kamu; yang sedang di khawatirkan..
kamu.. masih untuk kamu..
butuh penutup telinga..
butuh telinga..
butuh bahu..
butuh pelukan..
ada saatnya kamu membutuhkan empat hal yang aku butuhkan saat ini..
yang benar-benar menjadi fokus apa yang ku cari hingga detik ini
ada saatnya kamu perlu diam
diam melihat semua masalah silih berganti
diam melihat semua yang terjadi
ada saatnya kamu bosan
bosan untuk hidup diatas segala macam masalah dalam hidupmu
berpura-pura baik-baik saja? berpura-pura tanpa beban? sampai kapan?
sampai semuanya lelah untuk menghantuimu?
masalah bukan hantu, hey! masalah adalah kekuatanmu
lelah..
lelah menghadapi semua hal yang terbilang sama
lelah menutupi beberapa hal
lelah menyimpan beribu alasan
lelah berpura-pura tegar
lelah menopang langkah
ada satu kalimat yang hingga kini hanya Tuhan yang tahu
ada satu hal yang tidak kamu ketahui
ada satu alasan yang hingga kini aku tutupi
jujur saja, menutupi segala sesuatu yang terjadi benar-benar tidak semudah memakai topeng untuk menutupi segala macam rasa dalam hati dan jiwa
kamu tahu?
terkadang, aku membutuhkan kamu yang terlihat begitu acuh
kamu sadar?
bahumu adalah kekuatanku
kamu mengerti?
nasihatmu adalah kesabaranku
kamu paham?
kamu adalah bagian dari alasanku memilih untuk tetap hidup dan menjalani semua ketidakberdayaanku dan kamu adalah bagian dari alasanku memilih untuk tetap tinggal dan tetap tersenyum pada dunia yang aku rasa teramat tidak adil untuk hidupku saat ini.
berusahalah untuk selalu ada, aku mohon..
berusahalah untuk selalu menemani, berusahalah untuk terus terlihat sebagai penyemangat dan penopang langkah ini..
terus terang, demi Tuhan aku bersumpah, aku begitu membutuhkanmu, untuk saat ini, detik ini, ataupun nanti, hingga semua ketakutanku berujung pada satu hal yang menjadi alasan kelelahanku bertahan
kamu tahu, dan kamu mengerti. sungguh jelas kamu pahami apa yang aku tulis ini, semata hanya untuk mengingatkan, bahwa aku begitu membutuhkan kamu dalam kegelapan hidup..
butuh telinga..
butuh bahu..
butuh pelukan..
ada saatnya kamu membutuhkan empat hal yang aku butuhkan saat ini..
yang benar-benar menjadi fokus apa yang ku cari hingga detik ini
ada saatnya kamu perlu diam
diam melihat semua masalah silih berganti
diam melihat semua yang terjadi
ada saatnya kamu bosan
bosan untuk hidup diatas segala macam masalah dalam hidupmu
berpura-pura baik-baik saja? berpura-pura tanpa beban? sampai kapan?
sampai semuanya lelah untuk menghantuimu?
masalah bukan hantu, hey! masalah adalah kekuatanmu
lelah..
lelah menghadapi semua hal yang terbilang sama
lelah menutupi beberapa hal
lelah menyimpan beribu alasan
lelah berpura-pura tegar
lelah menopang langkah
ada satu kalimat yang hingga kini hanya Tuhan yang tahu
ada satu hal yang tidak kamu ketahui
ada satu alasan yang hingga kini aku tutupi
jujur saja, menutupi segala sesuatu yang terjadi benar-benar tidak semudah memakai topeng untuk menutupi segala macam rasa dalam hati dan jiwa
kamu tahu?
terkadang, aku membutuhkan kamu yang terlihat begitu acuh
kamu sadar?
bahumu adalah kekuatanku
kamu mengerti?
nasihatmu adalah kesabaranku
kamu paham?
kamu adalah bagian dari alasanku memilih untuk tetap hidup dan menjalani semua ketidakberdayaanku dan kamu adalah bagian dari alasanku memilih untuk tetap tinggal dan tetap tersenyum pada dunia yang aku rasa teramat tidak adil untuk hidupku saat ini.
berusahalah untuk selalu ada, aku mohon..
berusahalah untuk selalu menemani, berusahalah untuk terus terlihat sebagai penyemangat dan penopang langkah ini..
terus terang, demi Tuhan aku bersumpah, aku begitu membutuhkanmu, untuk saat ini, detik ini, ataupun nanti, hingga semua ketakutanku berujung pada satu hal yang menjadi alasan kelelahanku bertahan
kamu tahu, dan kamu mengerti. sungguh jelas kamu pahami apa yang aku tulis ini, semata hanya untuk mengingatkan, bahwa aku begitu membutuhkan kamu dalam kegelapan hidup..
ingat kamu
kangen.
kangen sama orang yang udah ada statusnya sama orang lain? nggak dosa kan ya?
tiba-tiba ingat kamu; waktu aku nggak sengaja ngeplay lagunya Adele-Dont You Remember
ingat kamu yang dulunya setia duduk di bangku kebanggaanmu, walaupun bell istirahat sekolah sudah menggodamu untuk keluar kelas dan sekadar mengisi kekosongan perut. aku ingat, kamu tidak akan beranjak dari sana sebelum aku yang meninggalkanmu terlebih dulu.
ingat kamu yang berdiri di depan pintu kelas dengan senyum jahilmu, yang akan bertanya "darimana?" ketika aku berdiri tepat didepanmu dan didepan kelas kita, dulu..
ingat kamu yang memperhatikan dari jauh di dalam kelas, kamu mencuri pandang dan tersenyum malu ketika aku berhasil memergoki dua mata yang memperhatikan dengan teliti itu.. iya, itu dulu..
ingat kamu yang digoda oleh beberapa sahabatku ketika kamu membuka percakapan penting denganku, yah yang biasanya kamu lakukan dengan sembunyi-sembunyi, dulu..
ingat kamu yang tasnya di ambil oleh teman yang jahil dan meletakannya ke bangku kosong disebelahku, dan kamu hanya menatapnya dengan senyum hangatmu, kenapa? iya, itu juga udah lama kok..
ingat kamu yang mulai menguntai kata untuk mengeluarkan semua kejujuranmu, ingat kamu yang mulai berani menyatakan semuanya, menyatakan bahwa kamu...ahhh sudahlah, itu dulu..
semuanya berubah,
bukan. bukan kamu yang berubah, tapi objekmu dan fokusmu yang berubah.
yap! untuk saat ini, dan yah mungkin untuk beberapa tahun kedepan, objekmu akan selalu sama; bukan aku..
terimakasih kenangannya!
semoga kamu menemukan kebahagiaanmu, dan semoga aku menemukan lagi orang yang berani menatapku seperti kamu memperhatikanku, dan orang yang berani berbicara lantang dengan jujur, sama seperti kamu, beberapa tahun yang lalu..
jaga dia, seperti kamu menjagaku, dulu
tertanda aku, yang masih memujamu..
kangen sama orang yang udah ada statusnya sama orang lain? nggak dosa kan ya?
tiba-tiba ingat kamu; waktu aku nggak sengaja ngeplay lagunya Adele-Dont You Remember
ingat kamu yang dulunya setia duduk di bangku kebanggaanmu, walaupun bell istirahat sekolah sudah menggodamu untuk keluar kelas dan sekadar mengisi kekosongan perut. aku ingat, kamu tidak akan beranjak dari sana sebelum aku yang meninggalkanmu terlebih dulu.
ingat kamu yang berdiri di depan pintu kelas dengan senyum jahilmu, yang akan bertanya "darimana?" ketika aku berdiri tepat didepanmu dan didepan kelas kita, dulu..
ingat kamu yang memperhatikan dari jauh di dalam kelas, kamu mencuri pandang dan tersenyum malu ketika aku berhasil memergoki dua mata yang memperhatikan dengan teliti itu.. iya, itu dulu..
ingat kamu yang digoda oleh beberapa sahabatku ketika kamu membuka percakapan penting denganku, yah yang biasanya kamu lakukan dengan sembunyi-sembunyi, dulu..
ingat kamu yang tasnya di ambil oleh teman yang jahil dan meletakannya ke bangku kosong disebelahku, dan kamu hanya menatapnya dengan senyum hangatmu, kenapa? iya, itu juga udah lama kok..
ingat kamu yang mulai menguntai kata untuk mengeluarkan semua kejujuranmu, ingat kamu yang mulai berani menyatakan semuanya, menyatakan bahwa kamu...ahhh sudahlah, itu dulu..
semuanya berubah,
bukan. bukan kamu yang berubah, tapi objekmu dan fokusmu yang berubah.
yap! untuk saat ini, dan yah mungkin untuk beberapa tahun kedepan, objekmu akan selalu sama; bukan aku..
terimakasih kenangannya!
semoga kamu menemukan kebahagiaanmu, dan semoga aku menemukan lagi orang yang berani menatapku seperti kamu memperhatikanku, dan orang yang berani berbicara lantang dengan jujur, sama seperti kamu, beberapa tahun yang lalu..
jaga dia, seperti kamu menjagaku, dulu
tertanda aku, yang masih memujamu..
Friday, November 15, 2013
dia itu aku
Lama gak nulis, sekalinya nulis, masih buat kamu.
Kamu tahu? Kontak kamu di smartphone ini benar-benar mengganggu.
Mengganggu? Iya. Mengganggu hati.
Sakit? Iya. Pas tahu kamu sudah ada nama satu perempuan yang entah lebih baik atau tidak yang kamu tulis di status blackberrymessengermu. Pas tahu
kamu sudah ada satu foto yang aahhhhh itu racun. Racun untuk mataku setiap kali kamu menggantinya.
Kamu fikir, kamu sudah mendapatkan yang terbaik? Kamu ingat? Janji yang pernah kamu buat?
Kamu bilang, jika kita bersatu, akan ada rasa sakit? Lalu? Kamu menyatukan hatimu dengan orang lain tanpa memikirkan ada orang yang sakit untuk alasan itu? Kamu tahu siapa orang yang sakit diatas bahagiamu? Dia orang yang masih menunggu kamu, menunggu arah jalanmu kembali ke arahnya.
Ya. Dia itu aku :)
Kamu tahu? Kontak kamu di smartphone ini benar-benar mengganggu.
Mengganggu? Iya. Mengganggu hati.
Sakit? Iya. Pas tahu kamu sudah ada nama satu perempuan yang entah lebih baik atau tidak yang kamu tulis di status blackberrymessengermu. Pas tahu
kamu sudah ada satu foto yang aahhhhh itu racun. Racun untuk mataku setiap kali kamu menggantinya.
Kamu fikir, kamu sudah mendapatkan yang terbaik? Kamu ingat? Janji yang pernah kamu buat?
Kamu bilang, jika kita bersatu, akan ada rasa sakit? Lalu? Kamu menyatukan hatimu dengan orang lain tanpa memikirkan ada orang yang sakit untuk alasan itu? Kamu tahu siapa orang yang sakit diatas bahagiamu? Dia orang yang masih menunggu kamu, menunggu arah jalanmu kembali ke arahnya.
Ya. Dia itu aku :)
Subscribe to:
Posts (Atom)