wanna be a writer and a famous pianist as soon as possible , I just wanna make them proud of me

Saturday, November 16, 2013

kekhawatiran untukmu



Kamu dimana? Saat air mata ini jatuh tak terkira
Kamu dimana? Saat hati ini membutuhkan hati yang lain hanya untuk ikut merasakan rasa sesak yang begitu menyengat
Kamu dimana? Saat semua tak dapat tertahankan, saat semua tak dapat terlukiskan

Kamu dimana? Kamu yang terbiasa ada tanpa sebuah permintaan yang tulus
Kamu dimana? Kamu yang terbiasa hadir memberi berbagai macam jalan untuk sebuah canda dan tawa
Kamu dimana? Kamu yang terbiasa membawa kedua bahumu dan menghangatkan hati dengan pelukanmu yang begitu menegarkan

Mata ini terlalu lelah untuk terbuka dan menatap apa yang terjadi..

Kekhawatiran yang terus menjadi kebiasaan rasa.
Sampai kapan? Entahlah.
Jangan pernah kamu untaikan maaf untuk semua keadaan dari dasar alasan mengapa kekhawatiran itu ada. Tetapi, berjanjilah untuk menghilangkannya.
Kamu pernah merasa khawatir?
Kamu pernah merasa peduli?
Kamu tau rasanya khawatir?
Kamu tau rasanya peduli yang di acuhkan?
Kamu tau rasanya khawatir tapi tidak di hargai oleh orang yang kamu khawatirkan?
Kamu tau rasanya bicara pada diam?
Kamu tau dan kenal air mata, bukan?
Kamu pernah menangisi alasan dari semua pertanyaan itu?
Kamu tau, kamu pernah. Pasti.

Dan semoga dimengerti oleh kamu; yang sedang di khawatirkan..

No comments:

Post a Comment