Kamu dimana? Saat air mata
ini jatuh tak terkira
Kamu dimana? Saat hati ini
membutuhkan hati yang lain hanya untuk ikut merasakan rasa sesak yang begitu
menyengat
Kamu dimana? Saat semua tak
dapat tertahankan, saat semua tak dapat terlukiskan
Kamu dimana? Kamu yang
terbiasa ada tanpa sebuah permintaan yang tulus
Kamu dimana? Kamu yang
terbiasa hadir memberi berbagai macam jalan untuk sebuah canda dan tawa
Kamu dimana? Kamu yang
terbiasa membawa kedua bahumu dan menghangatkan hati dengan pelukanmu yang
begitu menegarkan
Mata ini terlalu lelah untuk
terbuka dan menatap apa yang terjadi..
Kekhawatiran yang terus
menjadi kebiasaan rasa.
Sampai kapan? Entahlah.
Jangan pernah kamu untaikan
maaf untuk semua keadaan dari dasar alasan mengapa kekhawatiran itu ada.
Tetapi, berjanjilah untuk menghilangkannya.
Kamu pernah merasa khawatir?
Kamu pernah merasa peduli?
Kamu tau rasanya khawatir?
Kamu tau rasanya peduli yang
di acuhkan?
Kamu tau rasanya khawatir
tapi tidak di hargai oleh orang yang kamu khawatirkan?
Kamu tau rasanya bicara pada
diam?
Kamu tau dan kenal air mata,
bukan?
Kamu pernah menangisi alasan
dari semua pertanyaan itu?
Kamu tau, kamu pernah. Pasti.
Dan semoga dimengerti oleh
kamu; yang sedang di khawatirkan..
No comments:
Post a Comment