Kamu pernah tahu rasanya
menunggu?
Menunggu kabar yang tak tentu
Menunggu satu pesan singkat
yang biasanya kamu kirim ketika matahari mulai menampakkan sinarnya, pesan yang
hanya berisikan "hallo" atau "selamat pagi" atau
"assalamualaikum" kamu tahu? Pesan itulah senyumanku
Tapi sekarang? Kamu membawa
senyumanku, kamu lupa dimana kamu terakhir berdiri? Kamu lupa kemana kamu harus
kembali? Aku. Iya, aku. Aku adalah pelabuhanmu, dan tempat dimana senyumanku
harus terukir kembali, dan kamu adalah pelukisnya.
Kembalilah, hey.
Aku masih duduk hingga aku
lupa, aku masih bernafas atau tidak, hanya untuk menunggu kamu pulang membawa
senyumanku :)
Kamu pergi tanpa izinn, sama
seperti ketika kamu hadir dengan nyata dalam kehidupan.
Kamu curang!
Ketika aku pergi, aku begitu
merindukanmu. Tetapi, ketika kamu yang pergi? Apa kamu merindukanku? Seperti
rindu yang selalu aku simpan rapat dalam senyum hambarku? Ah, aku rasa rindumu
tidak akan pernah sebesar rinduku ketika jarak itu terbentang luas.
Kamu pergi tanpa rindu?
Itukah alasan kenapa kamu belum juga pulang? Pulang dalam pelukanku :")
Kamu dimana? Kabarmu tak
kunjung datang. Menyebalkan. Masih saja aku terus menunggu semuanya kembali.
Kamu jahat! Kamu sama sekali
tidak menghubungiku.
Satu minggu sudah, semua begitu
hambar.
Sepi, sunyi, ahh, semua
terasa begitu menyiksa!
Kamu kemana? Pergi tanpa
berpamit denganku.
Dengan siapa? Apa kamu telah
bersama orang lain? Tak apa bagiku, asal semuanya jelas, jangan sampai kamu
sembunyi di balik semua ketidaktahuanku, menyakitkan! Kamu tahu?
Ahh, aku rindu kamu, bodoh!
Aku rasa, aku yang terlalu
bodoh, sudah tahu kamu tak akan pernah memberi kabar untukku, untuk wanita yang
masih sangat mencintaimu ini, tapi masih saja aku dan wanita ini menunggumu,
kami terlalu bodoh atau terlalu gila? Entahlah, yang aku tahu hanyalah bahwa
aku terlalu mencintaimu dan membawamu masuk ke dasar hati yang terlalu dalam :)
No comments:
Post a Comment