wanna be a writer and a famous pianist as soon as possible , I just wanna make them proud of me

Friday, November 22, 2013

ngomong..

kamu inget mention pertama kamu yang nanggepin aku minta follback?
tepat saat itu aku udah percaya sama kamu
aku udah nunjuk kamu untuk jadi orang yang bakalan ada buat aku.

kamu inget aku minta kamu bacain isi buku? bukan isi buku ding, bacain perintah tugas.. inget gak? bawel banget ya aku hihihi tapi itu satu cara buat kamu tahu siapa aku dan gimana sifat aku kok, biar bisa di ngertiin, kalo kamu beneran jadi "temen" .

vn tugas lewat, beralih ke vn pertama yang isinya kamu nyanyi, dan sumpah itu bikin ngakak banget. nyanyinya khas banget, khas ancurnya hahaha :p tapi thanks banget, vn itu masih aku simpen dan selalu aku dengerin kalo aku lagi galau, bahkan lagi nangis.

masih inget lagu? lagu yang aku suruh kamu dengerin dari awal ampe akhir, itu juga masih aku dengerin.

cerita pertama aku ceritain ke kamu, tujuannya cuma satu, supaya kamu tahu, supaya kamu bisa memposisikan diri kamu dengan baik. supaya kamu, menjadi salah satu pendengar setia, setelah dua orang yang selalu ada. tahu mereka kan? ngebandingin? nggak, aku cuma mau kamu "sama" kayak mereka kok.

kamu mulai ngedengerin semua masalah, kamu mulai ngebantuin nyari solusi, kamu yang mulai selalu nemenin, kamu yang selalu ngejadiin diri kamu itu tempat buat aku numpahin semua tangis yang aku keluarin.

kamu beda dari mereka.
kamu tahu gimana kamu harus memposisikan diri kamu
kamu tahu apa yang seharusnya kamu lakuin
tanpa nanya "kenapa"
tanpa nanya "ada apa"
kamu langsung bersikap, seolah-olah kamu tahu, seolah-olah kamu ngerti, padahal, satu kalimat yang ngewakilin alasan dari apa yang aku tangisin aja belum kamu dengar.
itulah perbedaan kamu sama mereka. 

sikap kamu?
egois. banget malah. tapi? aku masih tetep ada buat kamu, masih tetep di posisi awal aku waktu aku nunjuk kamu. masih setia dengerin kamu, dan bakalan tetep selalu ada buat kamu.
bukan. bukan karna semua "kebaikan" yang mungkin kamu pikir itu yang mengikat .
cerita? rahasia? bukan. bukan itu juga yang buat aku tetep di posisi ini.

kamu tahu apa yang aku maksud, krna kamu sama "mereka", itu sama. sama-sama punya alasan tersendiri yang bakalan selalu buat aku nggak bisa berkutik untuk pergi ke tempat lain.

nangis loh ngetik ini, gatau kenapa bisa.

Saturday, November 16, 2013

pernah?



Kamu pernah bicara dalam keheningan?
Kamu pernah mengeluarkan beribu kata terbungkus kalimat yang tertata dengan penuh harap, namun percuma? Tak ada satupun yang mendengar semua yang kamu keluarkan..
Kamu pernah sesak hingga tak mampu lagi berucap?
Kamu pernah melakukan semua yang kamu anggap akan membahagiakan orang yang begitu kamu sayangi, namun semuanya sia-sia?
Kamu pernah menyenangkan namun tak pernah merasakannya dari orang yang kamu berlakukan seperti itu?
Sesak? Se-sesak ketika kamu mengharapkan semua yang kamu anggap adalah kebahagiaanmu namun tak pernah menjadi satu kenyataan? atau bahkan kamu belum pernah merasakannya? Belum pernah meneteskan air mata hanya karena beberapa alasan dari semua kalimat yang menjadi dasar semua pertanyaan? Semoga airmata kamu tidak sebodoh airmata ini

Kamu mungkin hanya menganggap semuanya lucu
Semuanya hanya hal konyol
Hal yang dengan mudahnya kamu tertawai

Apa pernah kamu memikirkan apa yang tersirat dari semua itu?
Apa pernah kamu sedikit memikirkan bagaimana rasa di balik semua hal yang kamu tertawai?

Lakukanlah sampai kamu tahu,
Lakukanlah sampai kamu mengerti,
Semua yang kamu tertawai, adalah semua yang membuat air mata membasahi pipi..

untuk siapa?



Kamu pernah tahu rasanya menunggu?
Menunggu kabar yang tak tentu
Menunggu satu pesan singkat yang biasanya kamu kirim ketika matahari mulai menampakkan sinarnya, pesan yang hanya berisikan "hallo" atau "selamat pagi" atau "assalamualaikum" kamu tahu? Pesan itulah senyumanku
Tapi sekarang? Kamu membawa senyumanku, kamu lupa dimana kamu terakhir berdiri? Kamu lupa kemana kamu harus kembali? Aku. Iya, aku. Aku adalah pelabuhanmu, dan tempat dimana senyumanku harus terukir kembali, dan kamu adalah pelukisnya.
Kembalilah, hey.
Aku masih duduk hingga aku lupa, aku masih bernafas atau tidak, hanya untuk menunggu kamu pulang membawa senyumanku :)

Kamu pergi tanpa izinn, sama seperti ketika kamu hadir dengan nyata dalam kehidupan.
Kamu curang!
Ketika aku pergi, aku begitu merindukanmu. Tetapi, ketika kamu yang pergi? Apa kamu merindukanku? Seperti rindu yang selalu aku simpan rapat dalam senyum hambarku? Ah, aku rasa rindumu tidak akan pernah sebesar rinduku ketika jarak itu terbentang luas.
Kamu pergi tanpa rindu? Itukah alasan kenapa kamu belum juga pulang? Pulang dalam pelukanku :")

Kamu dimana? Kabarmu tak kunjung datang. Menyebalkan. Masih saja aku terus menunggu semuanya kembali.
Kamu jahat! Kamu sama sekali tidak menghubungiku.
Satu minggu sudah, semua begitu hambar.
Sepi, sunyi, ahh, semua terasa begitu menyiksa!
Kamu kemana? Pergi tanpa berpamit denganku.
Dengan siapa? Apa kamu telah bersama orang lain? Tak apa bagiku, asal semuanya jelas, jangan sampai kamu sembunyi di balik semua ketidaktahuanku, menyakitkan! Kamu tahu?
Ahh, aku rindu kamu, bodoh!
Aku rasa, aku yang terlalu bodoh, sudah tahu kamu tak akan pernah memberi kabar untukku, untuk wanita yang masih sangat mencintaimu ini, tapi masih saja aku dan wanita ini menunggumu, kami terlalu bodoh atau terlalu gila? Entahlah, yang aku tahu hanyalah bahwa aku terlalu mencintaimu dan membawamu masuk ke dasar hati yang terlalu dalam :)

kamu datang membawa Cinta



Kamu datang membawa cinta
Kamu datang membawa kasih sayangmu
Mencintai aku dengan tulus, tanpa mengenal bagaimana latar kehidupanku
Menyayangi aku dengan kesucian hatimu, tanpa melihat bagaimana aku sebelumnya

Kamu salah? Atau aku yang salah?
Aku mencintaimu dengan cara bagaimana kamu mencintaiku
Aku menyayangimu melebihi batas kasih sayangmu terhadap aku; aku yang candu dengan keseharianku yang aku lewati bersamamu

Sekarang kamu pergi
Kamu ucapkan salam perpisahan
Kamu ucapkan kata benci
Kamu ucapkan bahwa rasa tak lagi sama
Apa kamu melihatku?
Apa kamu menerawang jauh ke dasar hati yang terdalam?
Apa kamu merasakan?
Ada luka yang tersirat, ada sepercik harapan yang pupus, ada perih yang kamu tancapkan

kamu pergi membuat luka
Kamu yang terbiasa melukiskan senyuman, kini berhasil melukis air mata
Membuat semuanya hancur
Membuat semuanya sirna

kamu tahu?
Aku rindu kekhawatiran kamu, ketika aku tak tahu arah
Aku rindu ketakutan kamu, ketika aku berjalan di jalan yang salah
Aku rindu, aku rindu semua kata manismu, sapaan di setiap pagimu, ucapan di setiap malammu
Aku rindu semua tentang kamu, aku rindu kita..
Kita yang telah usai
Kita yang akan membiasakan berjarak
Kita yang tanpa harapan untuk kembali bersatu

Terimakasih untuk kamu, aku masih mencintaimu..

kekhawatiran untukmu



Kamu dimana? Saat air mata ini jatuh tak terkira
Kamu dimana? Saat hati ini membutuhkan hati yang lain hanya untuk ikut merasakan rasa sesak yang begitu menyengat
Kamu dimana? Saat semua tak dapat tertahankan, saat semua tak dapat terlukiskan

Kamu dimana? Kamu yang terbiasa ada tanpa sebuah permintaan yang tulus
Kamu dimana? Kamu yang terbiasa hadir memberi berbagai macam jalan untuk sebuah canda dan tawa
Kamu dimana? Kamu yang terbiasa membawa kedua bahumu dan menghangatkan hati dengan pelukanmu yang begitu menegarkan

Mata ini terlalu lelah untuk terbuka dan menatap apa yang terjadi..

Kekhawatiran yang terus menjadi kebiasaan rasa.
Sampai kapan? Entahlah.
Jangan pernah kamu untaikan maaf untuk semua keadaan dari dasar alasan mengapa kekhawatiran itu ada. Tetapi, berjanjilah untuk menghilangkannya.
Kamu pernah merasa khawatir?
Kamu pernah merasa peduli?
Kamu tau rasanya khawatir?
Kamu tau rasanya peduli yang di acuhkan?
Kamu tau rasanya khawatir tapi tidak di hargai oleh orang yang kamu khawatirkan?
Kamu tau rasanya bicara pada diam?
Kamu tau dan kenal air mata, bukan?
Kamu pernah menangisi alasan dari semua pertanyaan itu?
Kamu tau, kamu pernah. Pasti.

Dan semoga dimengerti oleh kamu; yang sedang di khawatirkan..

kamu.. masih untuk kamu..

butuh penutup telinga..
butuh telinga..
butuh bahu..
butuh pelukan..

ada saatnya kamu membutuhkan empat hal yang aku butuhkan saat ini..
yang benar-benar menjadi fokus apa yang ku cari hingga detik ini

ada saatnya kamu perlu diam
diam melihat semua masalah silih berganti
diam melihat semua yang terjadi

ada saatnya kamu bosan
bosan untuk hidup diatas segala macam masalah dalam hidupmu

berpura-pura baik-baik saja? berpura-pura tanpa beban? sampai kapan?
sampai semuanya lelah untuk menghantuimu?
masalah bukan hantu, hey! masalah adalah kekuatanmu


lelah..
lelah menghadapi semua hal yang terbilang sama
lelah menutupi beberapa hal
lelah menyimpan beribu alasan
lelah berpura-pura tegar
lelah menopang langkah

ada satu kalimat yang hingga kini hanya Tuhan yang tahu
ada satu hal yang tidak kamu ketahui
ada satu alasan yang hingga kini aku tutupi

jujur saja, menutupi segala sesuatu yang terjadi benar-benar tidak semudah memakai topeng untuk menutupi segala macam rasa dalam hati dan jiwa

kamu tahu?
terkadang, aku membutuhkan kamu yang terlihat begitu acuh
kamu sadar?
bahumu adalah kekuatanku
kamu mengerti?
nasihatmu adalah kesabaranku
kamu paham?
kamu adalah bagian dari alasanku memilih untuk tetap hidup dan menjalani semua ketidakberdayaanku dan kamu adalah bagian dari alasanku memilih untuk tetap tinggal dan tetap tersenyum pada dunia yang aku rasa teramat tidak adil untuk hidupku saat ini.

berusahalah untuk selalu ada, aku mohon..
berusahalah untuk selalu menemani, berusahalah untuk terus terlihat sebagai penyemangat dan penopang langkah ini..

terus terang, demi Tuhan aku bersumpah, aku begitu membutuhkanmu, untuk saat ini, detik ini, ataupun nanti, hingga semua ketakutanku berujung pada satu hal yang menjadi alasan kelelahanku bertahan

kamu tahu, dan kamu mengerti. sungguh jelas kamu pahami apa yang aku tulis ini, semata hanya untuk mengingatkan, bahwa aku begitu membutuhkan kamu dalam kegelapan hidup..

ingat kamu

kangen.
kangen sama orang yang udah ada statusnya sama orang lain? nggak dosa kan ya?

tiba-tiba ingat kamu; waktu aku nggak sengaja ngeplay lagunya Adele-Dont You Remember

ingat kamu yang dulunya setia duduk di bangku kebanggaanmu, walaupun bell istirahat sekolah sudah menggodamu untuk keluar kelas dan sekadar mengisi kekosongan perut. aku ingat, kamu tidak akan beranjak dari sana sebelum aku yang meninggalkanmu terlebih dulu.

ingat kamu yang berdiri di depan pintu kelas dengan senyum jahilmu, yang akan bertanya "darimana?" ketika aku berdiri tepat didepanmu dan didepan kelas kita, dulu..

ingat kamu yang memperhatikan dari jauh di dalam kelas, kamu mencuri pandang dan tersenyum malu ketika aku berhasil memergoki dua mata yang memperhatikan dengan teliti itu.. iya, itu dulu..

ingat kamu yang digoda oleh beberapa sahabatku ketika kamu membuka percakapan penting denganku, yah yang biasanya kamu lakukan dengan sembunyi-sembunyi, dulu..

ingat kamu yang tasnya di ambil oleh teman yang jahil dan meletakannya ke bangku kosong disebelahku, dan kamu hanya menatapnya dengan senyum hangatmu, kenapa? iya, itu juga udah lama kok..

ingat kamu yang mulai menguntai kata untuk mengeluarkan semua kejujuranmu, ingat kamu yang mulai berani menyatakan semuanya, menyatakan bahwa kamu...ahhh sudahlah, itu dulu..

semuanya berubah,
bukan. bukan kamu yang berubah, tapi objekmu dan fokusmu yang berubah.
yap! untuk saat ini, dan yah mungkin untuk beberapa tahun kedepan, objekmu akan selalu sama; bukan aku..

terimakasih kenangannya!
semoga kamu menemukan kebahagiaanmu, dan semoga aku menemukan lagi orang yang berani menatapku seperti kamu memperhatikanku, dan orang yang berani berbicara lantang dengan jujur, sama seperti kamu, beberapa tahun yang lalu..

jaga dia, seperti kamu menjagaku, dulu

tertanda aku, yang masih memujamu..


Friday, November 15, 2013

dia itu aku

Lama gak nulis, sekalinya nulis, masih buat kamu.

Kamu tahu? Kontak kamu di smartphone ini benar-benar mengganggu.

Mengganggu? Iya. Mengganggu hati.

Sakit? Iya. Pas tahu kamu sudah ada nama satu perempuan yang entah lebih baik atau tidak yang kamu tulis di status blackberrymessengermu. Pas tahu
kamu sudah ada satu foto yang aahhhhh itu racun. Racun untuk mataku setiap kali kamu menggantinya.

Kamu fikir, kamu sudah mendapatkan yang terbaik? Kamu ingat? Janji yang pernah kamu buat?

Kamu bilang, jika kita bersatu, akan ada rasa sakit? Lalu? Kamu menyatukan hatimu dengan orang lain tanpa memikirkan ada orang yang sakit untuk alasan itu? Kamu tahu siapa orang yang sakit diatas bahagiamu? Dia orang yang masih menunggu kamu, menunggu arah jalanmu kembali ke arahnya.
Ya. Dia itu aku :)

Saturday, August 10, 2013

menuangkan kata dalam pertahanan rasa

inspirasi.
kata yang dulu penuh makna, sekarang sirna.
terlalu membanggakan semua yang dimiliki, sampai akhirnya semua terasa hampa.
tulisan tanpa makna.
kata tanpa dibalut dengan rasa.
semua semu.
kosong. mungkin hanya itu.
aneh. perasaan macam apa ini?

selalu ada tangis di sela keheningan malam.
selalu ada airmata di sela hembusan nafas.
mungkin terlalu cepat, terlalu singkat, terlalu menaruh harapan pada setiap keadaan yang terjadi..
tanpa bisa menerawang jauh.
tanpa bisa berpikir jernih.
tanpa bisa melihat keadaan yang akan tercipta.

sakit memang.
semua dilakukan untuk orang yang tidak pernah mampu menghargai.
sesak memang.
semua yang di tuangkan tak mampu di kembalikan.

aku tak mengharap semua yang aku tuangkan akan kembali di tuangkan oleh kamu,
aku tak mengharapkan semua yang aku lakukan berbalik ke arahku,
tapi, setidaknya, aku membutuhkan semua yang telah aku berikan.
merindukan semua cara yang aku lakukan.

mengharapkan cara dan rasa bagaimana adanya sebuah penghargaan kecil, kecil, sekecil apapun itu..

terimakasih atas semua ketidakanggapan yang kamu berikan.
terimakasih telah membuat aku menyadari, lama bukan berarti selalu ada..

teruntuk kamu, segelintir orang yang membuat aku menangis semalam :)

Thursday, June 6, 2013

lewat jari, saya berterimakasih



Untuk saya secara pribadi, saya mendapatkan perkembangan terhadap pola pikir saya. Dengan pembelajaran mata kuliah IKD (Ilmu Kealaman Dasar) ini, saya mendapatkan pengetahuan lebih luas dam lebih kompleks tentang apa dan bagaimana semua yang ada dan tercipta di dalam kehidupan. Sebagai contoh, pada saat Bapak Pembimbing saya dalam mata kuliah ini; Bapak Sanjaya, memberikan “tontonan gratis” melalui video yang beliau persiapkan mengenai ekosistem yang ada pada Makhluk ciptaan yang Maha Kuasa, saya mendapatkan pola pikir lebih luas dan mendapatkan “ketukan” hati melalui pemikiran untuk mencoba lebih dapat menghargai ciptaanNya dan menghargai semua yang telah Dia berikan di dalam kehidupan nyata ini. Cotoh lain adalah ketika Beliau kembali memberikan “tontonan gratis” dengan topik yang berbeda dari yang sebelumnya; mengenai aplikasi sel, itu tentu saja sangat memberikan manfaat yang begitu besar dalam proses penambahan ilmu maupun pengetahuan saya pribadi, meskipun saya sudah mengenal sel tersebut sejak saya menduduki kursi SMP dan dilanjutkan pada jenjang SMA, saya belum pernah mengenal sel sekompleks apa yang sudah saya tonton dalam perkuliahan IKD ini. Selain itu, pembelajaran IKD ini juga telah mengajak saya untuk berimajinasi menggunakan akal sehat tentang kehidupan yang akan datang, dan hal tersebut telah membuat saya lebih bisa menghargai apa yang ada dalam kehidupan yang saya jalani saat ini..

Untuk Bapak Sanjaya, dosen yang begitu membanggakan dan sangat berperan dalam tulisan ini, saya ucapkan terimakasih… bekalmu akan berguna, kelak.. suatu saat nanti..